Saya pernah bercerita mengenai NGETEM beberapa waktu yang lalu. Betapa sulitnya lidah bangsa ini mengucapkan diftong "ai" sehingga TIME (baca: taim) kok bisa-bisanya menjadi TEM. Sebenarnya perubahaan bunyi itu tidak hanya terjadi ketika mereka mengucapkan kata Inggris. Vokal ganda dalam bahasa Indonesia pun sama dan serupa, semuanya disebutnya dengan E.
Kebanyakan orang Indonesia terutama yang bermukim di wilayah Indonesia bagian barat tidak dapat dengan benar mengucapkan diftong "ai" sebagaimana kita menuliskannya. Yang dapat mengucapkannya dengan benar menurut pengamatan saya antara lain hanya orang-orang Padang (Sumatera Barat). Mungkin karena di sana ada Lembah Anai.
Orang Indonesia di bagian timur juga kebanyakan tidak dapat mengucapkannya dengan benar terutama karena pengaruh bahasa daerahnya. Orang-orang Rote yang besar pengaruhnya di kota Kupang NTT, kemudian orang Ambon dan orang Manado pada umumnya mengucapkan AI dengan AE. Kata-kata seperti BAIK dan LAIN mereka ucapkan menjadi BAE (huruf K dihilangkan) dan LAEN.
Orang-orang Timor karena sangat dipengaruhi oleh bahasa Rote, terbiasa mengucapkan bahasa daerahnya: bae sonde bae tana Timor lebe bae (baik atau tidak baik, tanah Timor lebih baik). Itu sanjungan atau kata puji-pujian bagi daerahnya seperti peribahasa "hujan emas di negeri orang hujan batu negeri sendiri."
Karena begitu kuat pengaruh Rote di daratan Pulau Timor, maka TIMOR itu pun seakan-akan sudah menjadi singkatan dari Tanah Ini Milik Orang Rote. Soalnya, hampir semua nama tempat di kota Kupang disebutkan dalam bahasa Rote, seperti Oesapa, Oepura, Oeba, dan Oebobo. Kata OE jangan diucapkan U.
Salam "good night" dalam bahasa Ingggris kita ucapkan "gutnet". Terjemahan resminya dalam bahasa Indonesia adalah "selamat malam", tetapi orang Timor, Ambon dan Manado mengatakan "malam bae" (malam baik). Orang Manado bilang kita bale ngana so laen, kita bale ngana so kaweng.
Diftong "ai" berikut semuanya diucapkan dengan "e":
rantai -->rante, satai -->sate, santai -->sante, cerai -->cere, tapai -->tape, pakai -->pake, petai -->pete, parai -->pare, perangai -->perange, gadai -->gade, balai-->bale, ramai --> rame, selai -->sele, selesai -->selese, ....dst.
Selain AI, diftong "aau"juga dibunyikan atau diucapkan dengan "o".
Pisau -->piso, atau -->ato, kasay -->kaso, rantau -->ranto, pantau-->panto, walau -->walo, kacau -->kaco, tembakau -->tembako, ...dst.
Selama tidak mengubah makna kata, bunyi-bunyi itu sebenarnya tidaklah menajdi persoalan besar, tetapi perubahan bunyi "I" menjadi "E" justru sangat merisaukan saya. Bangsa ini sekarang tidak dapat lagi mengucapkan namanya sendiri dengan baik dan benar.
Orang Inggris mengucapkan INDONESIA dengan sangat sempurna tetapi bangsa ini berkata TANAH AERKU ENDONESYA.
Sangat memalukan, dan sungguh....kita kehilangan jati diri.
Umbu Rey
Senin, 07 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar