Menurut bahasa luar negeri, MENANG itu jumlahnya hanya satu. Karena itu kata PEMENANG itu juga berjumlah hanya satu, tidak pernah ada dua. Dalam bahasa Inggris orang atau pihak yang menang itu biasanya disebut The WINNER, demikian juga orang atau pihak yang kalah itu disebut The LOSER.
MENANG itu bisa lebih dari satu kali, demikian juga KALAH itu bisa lebih dari satu kali, tetapi PEMENANG selalu satu jumlahnya. Begitulah adatnya pertandingan internasional. Karena itu, dalam bahasa Inggris tidak ada istilah "the second winner atau third winner". Tim yang berada di tempat kedua itu disebut "runner-up", tetapi bukan pemenang.
Dalam bahasa Indonesia WINNER itu kita sebut PEMENANG tetapi apa itu LOSER tidak ada padanannya. Entah kenapa begitu, mungkin sekali karena sifat orang Indonesia ini pada umumnya memang munafik. Maunya MENANG saja dan tidak pernah mau KALAH.
Saya sebenarnya ingin pula menghormati orang yang kalah, dan untuk itu kata The LOSER itu saya padankan dalam bahasa Indonesia dengan PEKALAH. Tetapi karena tidak pernah digunakan apalagi disosialisasikan, maka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pun tak pernah mencatatnya.
Itu sebabnya kata PEMENANG jumlahnya banyak sekali seperti "balonku ada lima, rupa-rupa warnanya". Maka, orang yang jadi PEMENANG dalam bahasa Indonesia itu bisa dua bisa tiga, dan bisa empat sampai enam orang jumlahnya, tergantung pada maunya panitia atau penyelenggara.
Dalam suatu pertandingan, perlombaan, festival, atau uji keterampilan menyanyi untuk memilih bintang radio dan televisi, akan muncul lebih dari satu pemenang. Begitu juga ada lebih dari satu juara, tetapi tidak pernah dihitung berapa jumlah orang yang kalah. Jadi, kasihan benar orang yang menderita kalah itu.
Coba kalau istilah PEKALAH yang saya sebutkan di atas berterima, mungkin sekali di samping ada Pemenang I, Pemenang II, dan Pemenang III akan ada pula Pekalah I dan Pekalah II, dan Pekalah III. Wartawan peliput olahraga sering menyebut PECUNDANG, tetapi kata itu tidak sama dengan PEKALAH karena PECUNDANG artinya orang yang menipu atau menghasut.
KBBI menyebut KECUNDANG artinya yang dikalahkan tanpa diduga. Mungkin mau disamakan bunyinya dengan kata KESANDUNG atau KESENGGOL. Tetapi KECUNDANG itu tidak pernah digunakan sebagai padanan The LOSER.
Anehnya, PECUNDANG itu ada dalam KBBI dan diberi arti sama dengan KECUNDANG (yaitu yang dikalahkan), tetapi dalam istilah olahraga, PECUNDANG diberi pengertian sebagai tim penghambat, atau yang mungkin mengalahkan tim yang diunggulkan menjadi pemenang.
Kata dasar CUNDANG turun kata MENCUNDANG dan diberi arti mengeluarkan perkataan yg pedas-pedas yg dapat menyakiti hati orang yg mendengarnya; menghasut. Tetapi tidak ada kata PENCUNDANG. Jadi, setelah menyimak KBBI maka bingungnya saya justru makin banyak jumlahnya.
Waktu PSSI minggu lalu dikalahkan oleh Arab Saudi dengan skor 1-2, jutaan pendukungnya, termasuk Presiden SBY, ngomel-ngomel dan marah-marah. Mereka protes menyalahkan pelatih dari UEA yang tidak becus memimpin pertandingan. Wasit itu malah dituduh telah berbuat curang dan berat sebelah (tidak adil) karena telah mengeluarkan kartu kuning terlalu banyak kepada tuan rumah (PSSI).
Pada hari Rabu 25 Juli 2007 PSSI dikalahkan lagi oleh Korea Selatan dengan skor 0-1. Jutaan pendukungnya, termasuk Presiden SBY dan Wapres JK, terpaksa manggut-manggut tetapi memuji dirinya sendiri bermain bagus. Tidak ada istilah PEKALAH.
Lantas, mengapa ketika kalah dari Arab Saudi tim PSSI protes? Karena dalam pertandingan sepakbola internasional PEMENANG itu cuma ada satu, padahal kebiasaan di Indonesia PEMENANG itu bisa dua atau tiga.
Coba kalau Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) bilang, "Oh, Indonesia tidak kalah. PSSI bermain bagus, dan karena itu jadi PEMENANG kedua." Pendukung Indonesia saya yakin akan diam dan berbahagia, sebab walaupun kalah tetap disebut PEMENANG kedua. Memang tidak masuk akal, tetapi itulah Indonesia. Maklumlah!
Umbu Rey
Kamis, 10 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar