Saban hari kita mendengar dan saban hari pun kita membaca perkataan ini: MASING-MASING ORANG, masing-masing pihak, dan seterusnya. Pernahkah Anda mendengar orang berkata: TIAP-TIAP ORANG? Jarang sekali, dan saya kira nyaris tak terdengar dan tak pula terbaca perkataan itu di lembaran surat kabar.
Yang saya persoalkan, manakah yang benar, MASING-MASING ORANG atau TIAP-TIAP ORANG? Pastilah orang Indonesia lebih enteng mengucapkan kata MASING-MASING itulah yang benar karena begitulah kelaziman dia mengucapkannya.
Kata TIAP-TIAP atau SETIAP, saya khawatir tidak lagi tercatat dalam kamus besar edisi keempat nanti. Kelaziman pada umumnya membenarkan "salah kaprah" lantaran nalar tidak dapat bekerja sama dengan bibir dan akal pun tak sanggup mengendalikan tangan dan jari supaya menulis sesuai dengan perintah otak. Akhirnya, ya hantam kromo, yang penting orang ngertilah! Maka, MASING-MASING ORANG kita ucapkan saja saban hari tanpa sadar bahwa itu tidak tepat atau salah.
Guru saya di kampung berkata bahwa MASING-MASING itu berbeda kelasnya dari kata TIAP-TIAP dan karena itu berbeda pula penggunaannya dalam sebuah konteks. Perbedaan paling mencolok dari kedua kata adalah: TIAP-TIAP HARI itu dapat berubah menjadi SETIAP HARI, dan MASING-MASING ORANG itu tidak pernah dapat berubah menjadi SEMASING ORANG.
Maka berfirmanlah Orang Pusat Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atawa KBBI Edisi Ketiga. Demikian katanya: sesungguhnya kata MASING-MASING itu adalah pronomina, yaitu kata ganti orang atau benda (halaman 719) sedangkan TIAP-TIAP itu adalah adjektiva yakni kata yang menerangkan nomina atau kata benda (halaman 1189).
Jikalau sudah jelas bahwa kedua kata itu berlainan jenis dan kelasnya, maka seharusnya penggunaannya pun berbeda. Muhamnmad Ali itu tidak bisa disamakan saja dengan Antonio Inoki lantaran yang satu "petinju" dan yang lain adalah "pegulat". Ketika kedua orang kuat itu dipertandingkan di atas satu ring (30 tahun silam), maka ramailah orang berkata," Akh, ini namanya pertandingan sontoloyo."
Demikian juga, menurut hemat saya, MASING-MASING itu tidak boleh dipertukarkan saja dengan TIAP-TIAP sebab akan tercipta kalimat sontoloyo. Contoh kalimat di bawah ini mungkin akan memberi kejelasan:
Pak Guru membagikan sepuluh butir kelereng kepada lima murid:
1. Masing-masing mendapat dua butir (berterima)
2. Masing-masing murid mendapat dua butir (tidak berterima)
3. Semasing murid mendapat dua butir (tidak berterima)
4. Tiap-tiap murid mendapat dua butir (berterima)
5. Setiap murid mendapat dua butir (berterima)
Kalimat (2) tidak tepat karena kata "masing-masing" (pronomina) telah menggantikan kata murid. Masing-masing adalah murid-murid itulah. Demikian pula kalimat (3) tidak nalar karena memang tidak lazim dan tidak pernah kita gunakan seperti itu.
Sekadar informasi tambahan, maaf hanya untuk yang memang belum tahu.
1. "Masing-masing" tidak perlu/bahkan jangan diikuti kata benda, "tiap-tiap" harus diikuti kata benda.
2. "Masing-masing" dapat berdiri sendiri di dalam kalimat sehingga posisinya bisa bebas di awal atau di akhir.
Sebaliknya, "tiap-tiap" tidak bisa. Bandingkan dua kalimat berikut.
a. Masing-masing memberi sebuah hadiah. (berterima)
b. Tiap-tiap/setiap memberi sebuah hadiah. (tidak berterima)
Tiap-tiap/setiap orang memberi sebuah hadiah. (berterima)
c. Kesalahan itu menjadi tanggung jawab masing-masing. (berterima)
d. Kesalahan itu menjadi tanggung jawab tiap-tiap/setiap. (tidak berterima)
Kesalahan itu menjadi tanggung jawab tiap-tiap/setiap peserta.(berterima)
Umbu Rey
Senin, 07 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar