Senin, 07 April 2008

Mantan Jenderal

Semalam saya menonton tayangan Republik Mimpi di Metro TV. Ada dua orang dihadirkan dalam acara itu dan mereka disebut MANTAN JENDERAL. Benarkah ada MANTAN JENDERAL? Saya tidak tahu dari mana asal kata MANTAN. Dari bahasa Jawa (?) Akh, itu tidak penting.

MANTAN, seingat saya, baru populer pada pertengahan tahun 1980-an. Waktu itu orang ramai mengartikan MANTAN itu sama persis dengan BEKAS yang penggunaannya dalam kalimat bisa dipertukarkan. Maka itu ada yang berseloroh dan menyebut kota BEKASI di pinggir kota Jakarta itu adalah kota MANTANI.

Orang lupa bahwa kata BEKAS itu mempunyai beberapa arti. Jikalau kita mengatakan BEKAS LUKA di badan, itu berarti tanda yang tertinggal akibat luka yang sudah sembuh. BEKAS juga berarti sesuatu (barang) yang tidak dipakai lagi. Maka itu kita lazim menyebut BARANG BEKAS. Demikian bekas-bekas goresan di wajah orang tua itu adalah KESAN atau gambaran perjuangan.

Yang termasuk barang bekas itu adalah semua peralatan yang sudah usang atau rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Termasuk juga dalam kategori ini adalah semua orang yang tidak lagi digunakan jasanya atau tidak lagi menekuni pekerjaannya (karena beralih prfesi). Karena itu baco (kuli pelabuhan) yang sekarang telah menjadi petani atau sudah berkerja sebagai pegawai kantor kita sebut BEKAS BACO. Demikian juga seorang perempuan yang telah diceraikan suaminya kita sebut BEKAS ISTRI karena, hehehe, bekas dipakai juga kan?

MANTAN itu bukan barang bekas, sebab lebih berarti (orang) yang tidak lagi menjabat atau sudah meletakkan jabatannya dalam sebuah instansi, dinas, dan negara atau organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah Ketua RT sampai Presiden.

Si Bejo dan si Polan penjual kain batik itu bisa disebut MANTAN LURAH atau MANTAN KETUA RT jikalau dahulu mereka pernah memegang jabatan itu. Mereka itu bukan bekas lurah atau bekas ketua RT.

Jenderal itu barang atau peralatankah, atau pekerjaan atau profesikah, atau jabatankah? Saya pikir bukan. Jenderal itu sama seperti gelar atau pangkat yang dicapai seseorang ketika dia berhasil menekuni pekerjaan dalama profesinya. Jenderal itu adalah predikat pangkat yang disandang karena kedudukan atau derajat seseorang yang dibawa sampai mati, tidak bisa diserahkan kepada orang lain. Bahkan dalam bidang militer, seorang tentara yang telah meninggal dunia pun masih diberi pangkat jenderal (anumerta), kecuali jika pangkat itu diicopot karena yang terlibat dalam tindak pidana berat.

Seorang bergelar akademik dari universitas atau perguruan tinggi juga berhak mendapat gelar "doktorandus" atau "sarjana hukum" atau "insinyur" di bidangnya masing-masing. Gelar itu tidak pernah akan lepas dari namanya sampai dia masuk ke liang lahad. Itu sebabnya tidak ada pula mantan insinyur.

Karena itu saya dapat mengatakan sebutan MANTAN JENDERAL dalam tayangan Repblik Mimpi atau NewsdotCom di Metro TV itu adalah keliru. Pak Wiranto itu adalah mantan panglima ABRI tetapi bukan mantan jenderal. Dalam bahasa Inggris, seorang tentara berpangkat jenderal yang tidak lagi bertugas disebut "Retired General".

Dia tidak lagi bertugas tetapi tetap jenderal. Dalam bahasa Inggris ada istilah "former president" tetapi tidak ada "former general".

Umbu Rey

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam kenal
Nice blog.
Mo tanya nih,
1. kalau istilah " mantan pacar " itu tepat apa ngga ?
2. kalo komen di blog ini apa harus menggunakan tata bahasa yang benar juga ?
he 3x