(diambil dari milis Mediacare)
Hampir semua agama sebenarnya secara langsung atau tidak langsung telah mengakui bahwa orang masuk sorga itu bukannya berdasarkan pahala, kelakuan baik atau apa pun namanya melainkan hanya berdasarkan “Hokie” ato dalam bahasa Londonya “Pure Luck”.
Sebelum dilahirkan, setiap manusia sudah ditentukan terlebih dahulu apakah ia akan jadi pemeran Wong Ireng ato Wong Putih, apakah ia akan menjadi Warga Negara (WN) Sorga ataukah WN Neraka! Kalho hokie loe gede, otomatis loe terpilih jadi calon WN Surgawi.
Kita manusia dilahirkan sebenarnya mirip seperti pemain sandiwara. Kita boleh akting di panggung selama beberapa puluh tahun setelah itu kudu masuk kotak lagi (baca: liang lahad), sedangkan “story board” ato jalan ceritanya sudah ditulis sebelumnya oleh Sang Dalang Agung seperti dalam film sinetron begitu.
Di pelem mana pun juga selalu ada pemeran wong jahat dan wong baik. Untuk mengetahui peran apa yang kudu loe mainkan? Ini bisa dilihat sendiri dari jalan hidup loe di masa lampau sampai sekarang. Dalam bahasa kaum agamis “story board” kita ini disebut suratan hidup atau takdir.
Anda langsung lari terbirit-birit apabila mendengar bunyi azan. Tidak pernah lupa berdoa, berkali-kali sehari, bahkan iklhas menderita sebulan penuh pada saat bulan puasa, tetapi tanyalah sama diri sendiri untuk apa semuanya ini??? Toh nasib hidup anda telah ditentukan sebelumnya.
Ayat tersebut di bawah ini membuktikan bahwa jalan hidup anda dari awal sampai dengan akhir telah dipateri di dalam kitab kehidupan (story board) yang telah ditulis oleh Sang Dalang Agung! Kalho nasib loe baik ato banyak hokie, pasti loe masuk sorga, tapi kalho lhoe apes, ya wis n’rimo azah untuk dipanggang jadi sate di api neraka. Dan jangan harap loe bisa merobahnya entah itu melalui doa ato melalui puasa.
Maklumlah, Allah itu tidak mengenal Tip-ex ato karet penghapus. Lagipula Allah itu benar adanya; jadi Dia tidak pernah membuat kesalahan, sehingga apa yang telah ditetapkan oleh-Nya kekal adanya dan berlaku terus, tanpa ada satu manusia pun yang akan bisa mengoreksinya atau pun menambahkan dengan titik atau koma lagi. Amin
"Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya" [Al-Furqaan: 2]. "Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah" [Al-Hajj: 70]. "Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat" [As-Safat: 96].
Apakah umat Kristen beda? Tidak, mereka juga percaya akan adanya takdir, yang dalam bahasa Latin disebut “Praedestinatio” dan dalam bahasa Indonesia disebut Predestinasi. (Pre = sebelumnya, dan Destinasi = tujuan). Jadi tujuan hidup loe itu telah ditentukan sebelumnya apakah ke arah Sorga ato ke Neraka!
Ajaran atau kepercayaan ini telah dikenal dan diketahui ratusan tahun sebelumnya oleh Santo Agustinus dari Hipo (354 – 430). Kepercayaan ini bukan hanya sekadar dianut oleh umat Katolik saja melainkan juga oleh mbahnya umat Protestan, Yohannes Calvin. Ajaran Calvin ini lebih dikenal dengan ajaran predestinasi ganda, sebab hanya ada dua pilihan saja Black Or White seperti juga lagunya si Mikel Jekson.
Dan, yang menentukan semuanya ini adalah Sang Dalang Agung jadi bukannya loe. Loe boleh saja dicuci dan dibilas (dipermandikan) ratusan kali, tapi kalho kulitLoe udah dari sononya ireng tetap azah ireng. Begitu juga dengan takdir, kalho udah ditakdirkan Go To Hell jangan harap loe bisa jadi putih lagi. Di dunia kita kenal dengan sistem aturan pemutihan tetapi di sorga itu ora ono, Mas!
Ah, mosok sih manusia sudah ditakdirkan sebelumnya masuk neraka? Kagak percaya lihat tuh si Yudas. Ratusan tahun sebelumnya ia dilahirkan ia telah ditakdirkan (predestinasi), bakalan dipilih jadi lurah di Neraka. Dari awal mula ia telah diberi peran sebagai sang penghianat. Dia memainkan perannya sedemikian hebatnya; sampai Mell Gibson azah mencoba ingin mengulangnya lagi dalam filmnya The Passion.
Itu adalah salah satu contoh pemeran takdir terbaik sepanjang masa yang bisa dijadikan panutan bagi semua umat Kristen. Ialah nerimo azah peran yang telah diberikan oleh Sang Dalang kepada kita.
Kagak percaya? Buka tuh Alkitab: Yoh 17:12. Dia yang telah ditentukan (ditakdirkan) untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tuhan Yesus sendiri mengetahui peran yang harus dimainkan oleh Yudas, sehingga Ia tidak menghalanginya, bahkan menganjurkannya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera!" (Yoh 13:27).
Maka dari itu kalho loe udah disuruh memainkan peran sebagai koruptor, lakukanlah terus, sebab percuma azah loe tobat juga, udah kepalang basah dan kotor. Maklum udah dari sononya loe ditakdirkan jadi koruptor. Begitu juga dengan mang Ucup yang sudah dari sononya ditakdirkan jadi "jai-hwa-cat" atau si pemetik daun muda, percuma robah juga.
Lebih baik nikmatilah hidup ini sesuai dengan takdir yang telah ditentukan. Lupakan segala macam ajaran agama, rumah ibadah atau segala macam pantangan. Minum dan maboklah setiap hari, makanlah makanan haram seabreg-abgreg, sebab daging babi itu enak lho. Kagak percaya, try it!
Kebalikannya mereka yang termasuk wong hokie sudah tercantum juga dalam Alkitab: “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:29).
Terjemahan dalam bahasa Londonya: “For whom He foreknew, He also predestined [to be] conformed to the image of His Son, that He might be the firstborn among many brethren. (Roma 8:29 NKJV).
Dalam agama Buddha, takdir ini disebut “Kamma” atau Karma. Kalho karma loe udah buruk jangan harap loe bisa ubah lagi di dalam kehidupan sekarang ini. Orang Tionghoa menyebut predestinasi atau takdir ini dengan kata “Yuanfen”.
Jadi tidaklah salah apa yang mang Ucup tulis ini: “Loe bisa masuk sorga bukannya - By Grace but By Hokie !”
Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: mang.ucup@gmail.comHomepage: http://www.mangucup.net/
Jumat, 02 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar