Sabtu, 21 Juni 2008

Jameela

Ini nama seorang artis penyanyi. Mulan Jameela. Saya pikir, ini nama dibuat-buat supaya kelihatan keren-mentereng karena sifat orang Indonesia yang seperti kacang lupa akan kulitnya. Nama aslinya bukan begitu, tetapi kalau sudah naik panggung, berubahlah namanya.

Kadang-kadang mereka memang suka bikin nama yang keinggris-inggrisan atau kearab-araban, padahal muka Melayu juga. Mungkin supaya kelihatan beda dari orang kebanyakan.

Nama adalah identitas yang membedakan kita dengan orang lain. Ada orang yang bilang "apalah artinya nama". Tetapi banyak yang lain percaya bahwa nama membawa hoki ataau keberuntungan.

Di Jawa ada kebiasaan orang mengganti namanya ketika dewasa supaya tidak kena tulah. Ada juga yang mengganti namanya karena nama aslinya dikira mendatangkan bencana (sakit penyakit).

Pada umumnya orang Indonesia memang suka memberikan nama kepada anaknya dengan panggilan yang diharapkan dapat memberikan kesejahteran di masa depan. Di kalangan masyarakat suku Jawa ada nama Sugeng artinya selamat, ada pula Bejo artinya untung. Karena itu kalau mau anaknya menjadi kaya raya berilah dia nama Suharto. "Su" artinya bagus dan "harto" artinya harta.

Sebetulnya pemberian nama seperti itu bukan cuma tradisi Jawa. Dalam cerita kitab suci baik Alquran maupun Alkitab (Injil) hampir semua nama memiliki arti. Musa dalam bahasa
Ibrani artinya "diselamatkan dari dalam air", Ibrahim adalah bapak semua orang percaya, Sara atau Sarai artinya permaisuri, Ishak artinya tertawa, Yakub artinya penipu serta Petrus artinya batu karang, dan seterusnya.

Allah yang diagung-agungkan oleh umat beragama Semit (yang dibawa orang Yahudi) itu sebenarnya bukan nama, cuma sebutan untuk Tuhan. Dalam bahasa Gerika, atau juga bahasa Aramik, Allah itu berasal dari kata Elloah atau Eloihim yang dalam bahasa Indonesia artinya pencipta. Tuhan itu tidak mempunyai nama.

Yesus Kristus mengajar di sinagoga atau di pandang belantara sering juga menggunakan bahasa Aramik, dan ketika digantung di kayu salib sebelum mengembuskan napasnya yang
terakhir dia mengatakan "Eloy, lama sabakhtani". Artinya Bapa mengapa engkau meninggalkan Aku."

Perhatikan, dalam bahasa Indonesia kata "Bapa" itu adalah terjemahan dari
Eli atau Eloy, dan dibedakan dari ata "bapak" dalam pengertian biologis. (Lihat juga KBBI edisi ketiga).

Dulu, ada menteri luar negeri Malaysia bernama "Rajaleigh". Sebenarnya nama itu cuma pengalihan sebutan Melayu ke gaya Inggris saja untuk membedakannya dengan "Rojali" (nama asli Melayu Betawi) supaya tidak kelihatan kampungan. Nama dalam bahasa Inggris biasanya disepakati sebagai sesuatu yang dianggap bagus dan indah.

Lalu, bagaimana dengan Jameela. Sama juga. Orang-orang artis ini suka gonta-ganti nama untuk memperlihatkan identitasnya menurut perubahaan penampilan di atas panggung. Makna atau arti nama itu kadang-kadang tidak terlalu perlu. Yang penting kedengarannya seperti nama orang Inggris.

Artis Mulan Jameela, kalau saya tidak salah, dulunya seorang janda kembang yang kemudian direkrut oleh Maia Ahmad (istri dari pentolan band Dewa 19, Ahmad Dani). Maka setelah dia bergabung dalam kelompok penyanyi Ratu, di
belakang nama Mulan itu ditambah Kwok. Saya tidak tahu apa itu artinya "Kwok".

Ketika Ratu pecah karena kemelut dalam rumah tangga Ahmad Dani, si Mulan berpisah dan berkarir sendirian, lalu mengubah namanya menjadi Mulan Jameela. Nama Mulan itu mungkin asli tetapi Jameela?

Kata Jameela atau Jameelah itu jika kita mengacu pada aturan bahasa Indonesia mestinya
disebut "Jamila". Kata itu diserap dari bahasa Arab, yakni kata sifat "jamil" yang berati bagus atau indah.

Kalau nama itu melekat pada nama perempuan maka Jamilah berarti cantik, dan jika dipakai oleh soerang perjaka maka Jamil berarti gagah atau ganteng.

Sebenarnya kata "jamil" itu sudah memberikan pengertian indah, tetapi dasar artis Melayu, supaya lebih menarik perhatian orang banyak dan terutama para penggemarnya maka penulisan nama itu pun dipelesetkan sedikit supaya kedengaran seperti bahasa Inggris. Dan, jadilah "Jameela".

Jadi, suka-suka dialah. Kita mau bilang apa?

Umbu Rey

Tidak ada komentar: