Rekan saya mengabarkan dari Surabaya bahwa pada bulan Oktober ini Gesang, pencipta lagu Bengawan Solo, itu akan genap 91 tahun usianya. Saya agak risau dengan perkataan "genap" dalam kasus usia ini.
Kata "genap" yang mengacu pada angka biasanya berlawanan dengan kata "ganjil". Dalam hitungan angka yang disebut genap adalah dua, empat, enam, delapan, sepuluh, sedangkan bilangan satu, tiga, lima, tujuh, dan sembilan adalah ganjil. Ciri lain dari angka genap adalah semua bilangan yang habis dibagi dua. Lain dari itu disebut ganjil.
Genap dan ganjil tidak selalu berhubungan dengan angka. Kita sering mendengar perkataan binatang "berkuku genap", atau lazim pula disebut berkuku belah. Yang masuk dalam jenis ini adalah kerbau, sapi, dan kambing.
Binatang atau hewan berkuku genap biasanya adalah pemamah biak. Disebut pemamah biak lantaran rumput atau makanan ditelannya bulat-bulat langsung masuk ke lambung, dan pada saatnya kemudian dimuntahkan untuk dimamah atau dikunyah lagi sebelum ditelan kembali.
Kebalikan dari itu adalah binatang berkuku ganjil atau lazim disebut gasal. Binatang berkuku gasal ini adalah kuda atau zebra atau yang sejenis dengan itu. Binatang ini tentu saja tidak memamah biak. Setiap kali makan langsung dikunyah dan langsung pula keluar menjadi tinja.
Genap juga berarti lengkap, atau pembulatan bilangan supaya menjadi genap. Orang yang jujur tulus biasanya "menggenapi" janjinya. Kata genap dalam hal ini bermakna menepati janji. Dalam ajaran Kristen, sesuatu yang terjadi menurut ramalan para nabi biasanya disebut bahwa janji Tuhan sudah digenapkan. "Aku datang bukan untuk mengubah Taurat, tetapi untuk menggenapkan. "
Dalam peribahasa, kata "genap" dapat pula berarti sudah sampai waktunya, atau sudah tiba ajalnya. Jika sudah genap bilangannya maka ajal pun akan merenggut nyawa. Demikian juga kata "ganjil" memiliki arti yang lain. Yang sekarang ini hampir tidak lagi atau jarang sekali digunakan orang adalah kata "ganjil" yang bermakna "aneh".
Orang yang bersikap lain dari biasanya disebut ganjil benar tabiatnya itu. Demikian juga jika saya berkata lain dari persoalan usia ini maka Anda tentu dapat berkata bahwa ganjil benar perkataan saya.
Penjelasan saya tentang genap dan gasal atau ganjil di atas tentu saja berbeda dari genap pada usia Gesang. Penghitungan usia disebut genap akan selalu berhubungan dengan angka, sama halnya dengan penghitungan semester genap dan ganjil pada masa kuliah.
Jadi, benarkah Gesang "genap" 91 tahun usianya pada bulan Oktober ini? Rasanya tidaklah mungkin pula kita berkata bahwa Gesang akan "ganjil" 91 tahun usianya karena angka 91 itu pastilah disebut ganjil.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "genap" itu akan kita temukan maknanya bermacam-macam. Kalau begitu, mengapa usia Gesang yang ke-91 tahun pada bulan Okoter nanti disebut genap?
Tahun yang lampau (bulan Oktober 2007) ketika Gesang merayakan ulang tahunnya, orang ramai mengatakan penggubah lagu keroncong Jembatan Merah itu telah genap berusia 90 tahun. Mengapa pada tahun ini ketika usianya 91 tahun disebut genap juga?
KBBI memberikan contoh kalimat pada lema "genap" (halaman 352) yakni "perkawinan kita telah genap 32 tahun". Saya pikiir, angka 32 pada contoh kalimat itu adalah bilangan utuh (tidak kurang), penuh, dan lengkap tetapi tetaplah genap.
Demikian pula angka 91 pada usia Gesang adalah bilangan penuh, utuh (tidak kurang) dan lengkap, tetapi itu adalah angka ganjil. Karena itu, Gesang telah "mencapai" usia 91 tahun pada Oktober tahun 2008 ini lebih tepat daripada "genap berusia 91 tahun".
Umbu Rey
Jumat, 10 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar